Domba Texel

Ternyata dapat beradaptasi dan berkembang biak dengan baik di daerah Lampung Timur yang bersuhu panas.

Nutrisi Pakan Ternak Sapi

Sapi yang diberi pakan dengan tambahan nutrisi akan meningkatkan kesehatan dan menaikkan bobot sapi.

Ternak Ikan Nila Merah

Peternak ikan di Wonosobo ini menggunakan pola kolam air deras yang disesuaikan dengan wilayah yang memiliki aliran sungai yang cukup memadai untuk mengairi kolamnya yang berjumlah lebih dari 10 petak.

Global Warming

Gas-gas rumah kaca diemisikan selama hampir setiap proses produksi daging. Dari tiga gas rumah kaca utama: karbon dioksida, metana, dan dinitrogen oksida, metana 72 kali lebih berpotensi daripada CO2, sementara dinitrogen oksida 300 kali lebih berpotensi daripada CO2.

Pemanfaatan Limbah Ternak Sebagai Sumber Pupuk Organik

Pupuk organik dari limbah peternakan mengandung unsur hara baik mikro maupun makro yang cukup komplit.

Kamis, 19 Desember 2013

Leaflet


Disusun oleh :
- Eba Harumdewi
- Mega Hardianti
- Shafry Imtiyaz
- Faidatul Millah
- Yuli Eko Rakhmawati

Selasa, 17 Desember 2013

Squidoo, Bisnis, dan Uang

Money isn't everything, but everything needs money. Tidak seorang pun yang mampu mengatakan dengan lantang, "No, I don't need money". Karenanya, melalui Squidoo, kita dapat menghasilkan uang tanpa harus menguras tenaga, yang dibutuhkan hanya pikiran dan kreatifitas.
Squidoo merupakan situs yang menggunakan lensa sebagai fitur utama. Lensa adalah tulisan yang dimuat oleh lensmaster (penulis di Squidoo/pengguna yang menulis lensa di Squidoo). Lensmaster bisa menulis apapun, sesuai dengan ketertarikannya. Lensmaster tidak perlu ahli di bidang yang tulisnya tersebut. Ada 22 topik di Squidoo yang berbeda, termasuk Education, Business, dan Fashion.
Iklan dan link afiliasi merupakan andalan dari Squidoo dan lensa untuk menciptakan pendapatan. Akan tetapi, pendapatan tersebut memiliki skema tersendiri, yakni 5% keuntungan Squidoo diberikan untuk berbuat amal, 50% untuk lensmaster, dan 45% untuk Squidoo.


Selasa, 10 Desember 2013

TEKNOLOGI PETERNAKAN : SISTEM PENERJEMAH BAHASA HEWAN TERNAK

Di zaman modern ini, kemajuan teknologi tidak hanya berkaitan dengan elektronik tetapi kini peneliti dari dari Georgia Institute of Technology dan The University of Georgia telah berhasil menemukan dan mengembangkan sistem penerjemah yang mampu menerjemahkan bahasa hewan ternak, terutama pada ayam.
Para peneliti tersebut menganalisis setiap suara ayam dalam situasi yang berbeda yang kemudian dimasukkan ke database. Lalu hasil dari penerjemahan tersebut disampaikan kepada pemilik ternak ayam yang telah diteliti agar mengetahui apa yang “diinginkan” oleh ayam itu sendiri.
Setelah itu, sistem penerjemah tersebut dihubungkan ke sistem pendukung lainnya hingga data tersebut ditransfer ke sistem utama. Permisalan, bila terdeteksi adanya permintaan dari ternak ayam tersebut untuk menurunkan suhu, maka secara otomatis sistem tesebut akan menyalakan sistem pendinginnya.
Adapun tujuan dari pelaksanaan sistem ini sendiri ialah agar tenak ayam tersebut lebih sehat dan pertumbuhannya lebih pesat karena peternak mengetahui apa yang diinginkan oleh ayam itu sendiri.


Peternakan Menyebabkan Global Warming?

Pemanasan global atau yang biasa disebut global warming adalah hal yang ramai dibicarakan di era globalisasi ini. banyak sekali penyebab terjadinya global warming seperti penebangan hutan, efek rumah kaca, polusi asap pabrik, dll. Global Warming tidak disangka ternyata juga terjadi akibat adanya peternakan. Menurut Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa, "industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). " Hampir seperlima (20 persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia.

Sektor peternakan telah menyumbang 9 persen karbon dioksida, 37 persen gas metana (mempunyai efek pemanasan 72 kali lebih kuat dari CO2 dalam jangka 20 tahun, dan 23 kali dalam jangka 100 tahun), serta 65 persen dinitrogen oksida (mempunyai efek pemanasan 296 kali lebih lebih kuat dari CO2). Peternakan juga menimbulkan 64 persen amonia yang dihasilkan karena campur tangan manusia sehingga mengakibatkan hujan asam.

Peternakan juga telah menjadi penyebab utama dari kerusakan tanah dan polusi air. Saat inipeternakan menggunakan 30 persen dari permukaan tanah di Bumi, dan bahkan lebih banyak lahan serta air yang digunakan untuk menanam makanan ternak.

Untuk mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan Panel Antarpemerintah Tentang Perubahan Iklim atau disebut International Panel on Climate Change (IPCC). Setiap beberapa tahun sekali, ribuan ahli dan peneliti-peneliti terbaik dunia yang tergabung dalam IPCC mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan penemuan-penemuan terbaru yang berhubungan dengan pemanasan global, dan membuat kesimpulan dari laporan dan penemuan- penemuan baru yang berhasil dikumpulkan, kemudian membuat persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut.

Untuk mengatasi masalah dari Industri peternakan terhadap pemanasan global, maka diperlukan suatu upaya agar masalah tersebut bisa diatasi, yaitu dengan mengurangi komsumsi hasil ternak. Bahkan orang yang melakukan vegetarian ternyata sangat membantu dalam mengatasi masalah pemanasan global ini.

Dengan mengurangi konsumsi hasil ternak (Daging), maka Emisi yang dihasilkan dari Industri peternakan dapat berkurang, bahkan dapat juga dilakukan dengan cara mengurangi jumlah Industri peternakan yang ada di seluruh dunia. Karena dengan berkurangnya jumlah industri peternakan tersebut, maka emisi gas buang maupun penggunaan bahan bakar fosil dapat di kurangi, sehingga pemanasan global dapat teratasi.

Cara Memperoleh Beasiswa Ke Luar Negeri





Mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri merupakan impian setiap pelajar.  Namun, banyak pelajar yang tidak mengetahui bagaimana cara mendapat beasiswa tersebut terlebih untuk pelajar yang kurang mampu namun memiliki mimpi besar tersebut. Berikut, kami ingin membagikan tips mengenai cara memperoleh beasiswa di luar negeri. Selamat membaca dan semoga bermanfaat! J

Tips memperoleh beasiswa di luar negeri :

1.      Cek website negara asing yang berada di Indonesia

Berbagai beasiswa ditawarkan oleh banyak pihak, namun perlu diketahui bahwa banyak penipuan yang berkedok beasiswa. Cara paling aman untuk memperoleh informasi mengenai beasiswa adalah melalui website negara asing yang berada di Indonesia atau bisa datang langsung ke kedutaan tersebut. Jika Anda mengunjungi website jangan lewatkan bagian “Scholarship” atau “Grants” dimana di dalamnya berisi informasi mengenai beasiswa yang disediakan beserta dengan ketentuan dan persyaratan aplikasinya.

2.      Mempersiapkan sertifikat bahasa asing

Bahasa merupakan syarat mutlak untuk diterima belajar di luar negeri. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperoleh sertikat bahasa asing. Karena kemampuan berbahasa merupakan salah satu pertimbangan utama dalam seleksi. TOEFL/IELTS merupakan sertifikat bahasa yang harus dimiliki jika ingin belajar di Amerika dan Inggris, ZD jika ingin ke Jerman, dan DALF jika ingin ke Perancis.

3.      Menjalin kontak dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di luar negeri

Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) merupakan organisasi yang terdiri dari para pelajar yang sedang menimba ilmu di negara lain. Organisasi tersebut dibentuk untuk berbagi informasi dan pengalaman belajar di luar negeri. Menjalin hubungan dengan organisasi tersebut sangat penting untuk memperoleh berbagai informasi terbaru mengenai beasiswa.

 Kunjungi website universitas yang diminati

Informasi mengenai beasiswa yang akurat adalah berasal dari universitas itu sendiri yang dapat diakses melalui website yang dimiliki universitas tersebut. Saran kami adalah mengunjungi website universitas tersebut secara periodik.
  
5.      Persiapkan surat rekomendasi dari dosen/guru

Surat rekomendasi sudah menjadi kewajiban di berbagai universitas di luar negeri. Usahakan Anda memiliki surat rekomendasi dari dosen yang sudah profesor agar lebih meyakinkan pihak universitas yang dituju karena ada yang merekomendasikan Anda. Sehingga Anda memperoleh nilai plus dan  Anda dapat diprioritaskan untuk mendapat beasiswa.

6.      Perhatikan persyaratan beasiswa sebelum mengirimkan aplikasi

Pastikan Anda sudah melengkapi semua dokumen persyaratan. Karena tak jarang yang gagal mendapatkan beasiswa karena kesalahan teknis seperti ini. Jangan sampai Anda kehilangan kesempatan ini hanya karena masalah sepele seperti ini.

7.      Buat CV yang meyakinkan dan berkualitas

Membuat Curriculum Vitae yang berkualitas sangat membantu dalam mendapatkan beasiswa. Usahakan membuat CV dengan format yang baik dan benar serta menyebutkan prestasi yang pernah Anda raih, pengalaman berorganisasi, pengalaman kerja, pengalaman mengikuti seminar/ event internasional, dan kemampuan berbahasa asing.

8.      Pastikan Anda melamar beasiswa di bidang yang paling Anda kuasai

Kesempatan untuk sukses mendapatkan beasiswa akan semakin besar jika Anda memilih pada bidang yang sudah Anda kuasai sebelumnya. Misalnya Anda adalah lulusan S-1 Komunikasi maka Anda akan lebih mudah memperoleh beasiswa di bidang yang sama seperti Jurnalistik, Public Relation, dan Broadcasting daripada pada bidang yang Anda belum pelajari sebelumnya.





Tutorial Microsoft Excel

Tutorial excel dipostingkan oleh:
1. Eba Harumdewi
2. Mega Hardianti
3. Shafry Imtiyaz
4. Faidatul Millah
5. Yuli Eko Rakhmawati


Senin, 09 Desember 2013

PROSPEK KERJA LULUSAN DI BIDANG PETERNAKAN




Anggapan dari orang-orang awam di sekitar kita dalam bidang peternakan adalah hewan ternak. Maksudnya dalam bidang peternakan kita hanya berhubungan dengan hewan-hewan ternak yang kita pelihara. Tetapi sebenarnya prospek kerja di bidang peternakan sangatlah luas tidak hanya sebatas hewan ternak saja.
Berkut ini beberapa prospek kerja di bidang peternakan :
1.         Di Perusahaan
Banyak perusahaan besar di Indonesia yang berkaitan dengan peternakan atau hewan ternak diantaranya PT. Charoen Popkhand Indonesia, PT. Japfa Comfeed, PT. Wonokoyo.
2.         Di Bidang atau Instansi Pemerintah
            Mahasiswa lulusan peternakan dapat bekerja di bidang pemerintahan yang berkaitan dengan peternakan dan hewan ternak, diantaranya Departemen Pertanian, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kementrian Riset dan Teknologi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag), Departemen Koperasi (Depkop) dan Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat (PPKM), dan perusahaan-perusahaan BUMN maupun swasta bidang peternakan.

3.         Di Bidang Non-Peternakan
            Selain bidang peternakan, Mahasiswa lulusan peternakan juga dapat bekerja di bidang non-peternakan diantaranya perbankan, lembaga keuangan, dan industri retail.

4.         Wirausaha / Wiraswasta
            Pada dasarnya mahasiswa lulusan peternakan diciptakan untuk menciptakan lapangan pekerjaan bukan untuk mencari pekerjaan. Mahasiswa lulusan bidang peternakan dapat membuka lapangan pekerjaan seperti membuka usaha pakan ternak yang tentunya membutuhkan banyak tenaga kerja. Selain itu dapat juga membuka usaha budidaya ternak seperti budidaya ayam, sapi, kambing, kelinci dan hewan ternak lainnya. Dibidang pengolahan, juga dapat membuat olahan daging seperti sosis, nugget, kornet, dan bakso. Usaha-usaha tersebut tentunya dapat menyerap banyak tenaga kerja.
Dari uraian di atas, terbukti bahwa mahasiswa lulusan peternakan mempunyai peluang pekerjaan yang luas. Tidak hanya sebagai pencari kerja, tetapi juga dapat menjadi pembuka lapangan pekerjaan. 
Ada pepatah Arab yang mengatakan “Negeri yang kaya ternak, tidak pernah miskin, negeri yang miskin ternak, tidak pernah kaya” (Campbell dan Lasley, 1985)
Pepatah di atas pantas dijadikan renungan bahwa bidang peternakan merupakan bidang dengan prospek kerja yang menjanjikan dan beternak merupakan pekerjaan yang mulia karena dari bidang inilah diperoleh hasil ternak berupa daging, susu, dan telur sebagai sumber pangan manusia. Oleh karena itu, mari majukan peternakan Indonesia! :-)
 

Minggu, 08 Desember 2013

ANALOGI MANUSIA DAN TANAH



Minggu, 01 Desember 2013
Analogi manusia dengan tanah  ada 3, diantaranya tanah subur, tanah tandus dan tanah licin lagi tandus. Dalam hal ini manusia dianalogikan dengan tanah dan air hujan dianalogikan dengan ilmu.

1. Tanah Subur,
            Tanah subur ketika turun hujan, tanah itu mampu menyerap air. Air itu dia tebarkan pada makhluk lain yang membutuhkan, seperti hewan ternak, tanaman-tanaman dan juga manusia itu sendiri sehingga mereka tumbuh dan berkembang dengan baik. Tanah yang seperti itu mampu memberikan manfaat untuk makhluk-makhluk yang ada di sekitarnya. Seperti halnya dengan manusia. Manusia yang ketika diberi ilmu dia mampu menyerap ilmu itu dan mampu menebarkan ilmu itu untuk orang-orang di sekitarnya, maka manusia-manusia yang seperti itu adalah manusia yang mampu memberikan manfaat bagi orang-orang yang ada di sekitarnya.

2. Tanah Tandus,
Tanah yang tandus, ketika turun hujan, dia mampu menyerap air, tetapi air itu sedikit dan tidak dapat di tebarkan untuk seluruh makhluk di sekitarnya. Air itu tergenang di tempat tertentu. Tetapi air itu dapat dimanfaatkan oleh hewan-hewan ternak danmanusia untuk sumber air minum. Sehingga tanah itu dia dapat sedikit memberikan manfaat untuk makhluk yang ada disekitarnya. Seperti halnya dengan manusia. Manusia yang ketika di beri ilmu, dia dapat sedikit menyerap ilmu itu dan dia tebarkan pada orang-orang yang ada di sekitarnya. Manusia itu dapat memberi sedikit manfaat pada orang lain.

3. Tanah Licin lagi Tandus
            Tanah yang tandus dan licin, dia tidak dapat menyerap air ketika turun hujan. Air itu hanya lewat saja ketika hujan turun. Sehingga dia tidak dapat menebarkan air itu untuk makhluk-makhluk yang ada di sekitarnya. Seperti halnya manusia, ketika dia di beri ilmu, tetapi dia tidak dapat menyerap ilmu yang ia peroleh. Ilmu itu hanya lewat saja dalam hatinya. Sehingga dia tidak dapat menebarkan ilmu itu. Tanpa ilmu, manusia tidak dapat menebarkan manfaat untuk orang-orang disekitarnya.
Dari sedikit uraian tersebut, mari kita renungkan. Kita dianalogikan manusia yang mana ? Tanah subur yang dapat memberikan banyak manfaat kepada orang atau tanah tandus yang sedikit memberikan manfaat kepda orang atau bahkan kita termasuk dalam analogi tanah yang licin lagi tandus ??? Mari kita renugkan hal ini, sudahkah kita menebar ilmu dan bermanfaat untuk orang-orang yang berada di sekitar kita ???