Selasa, 10 Desember 2013

Peternakan Menyebabkan Global Warming?

Pemanasan global atau yang biasa disebut global warming adalah hal yang ramai dibicarakan di era globalisasi ini. banyak sekali penyebab terjadinya global warming seperti penebangan hutan, efek rumah kaca, polusi asap pabrik, dll. Global Warming tidak disangka ternyata juga terjadi akibat adanya peternakan. Menurut Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa, "industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). " Hampir seperlima (20 persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia.

Sektor peternakan telah menyumbang 9 persen karbon dioksida, 37 persen gas metana (mempunyai efek pemanasan 72 kali lebih kuat dari CO2 dalam jangka 20 tahun, dan 23 kali dalam jangka 100 tahun), serta 65 persen dinitrogen oksida (mempunyai efek pemanasan 296 kali lebih lebih kuat dari CO2). Peternakan juga menimbulkan 64 persen amonia yang dihasilkan karena campur tangan manusia sehingga mengakibatkan hujan asam.

Peternakan juga telah menjadi penyebab utama dari kerusakan tanah dan polusi air. Saat inipeternakan menggunakan 30 persen dari permukaan tanah di Bumi, dan bahkan lebih banyak lahan serta air yang digunakan untuk menanam makanan ternak.

Untuk mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan Panel Antarpemerintah Tentang Perubahan Iklim atau disebut International Panel on Climate Change (IPCC). Setiap beberapa tahun sekali, ribuan ahli dan peneliti-peneliti terbaik dunia yang tergabung dalam IPCC mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan penemuan-penemuan terbaru yang berhubungan dengan pemanasan global, dan membuat kesimpulan dari laporan dan penemuan- penemuan baru yang berhasil dikumpulkan, kemudian membuat persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut.

Untuk mengatasi masalah dari Industri peternakan terhadap pemanasan global, maka diperlukan suatu upaya agar masalah tersebut bisa diatasi, yaitu dengan mengurangi komsumsi hasil ternak. Bahkan orang yang melakukan vegetarian ternyata sangat membantu dalam mengatasi masalah pemanasan global ini.

Dengan mengurangi konsumsi hasil ternak (Daging), maka Emisi yang dihasilkan dari Industri peternakan dapat berkurang, bahkan dapat juga dilakukan dengan cara mengurangi jumlah Industri peternakan yang ada di seluruh dunia. Karena dengan berkurangnya jumlah industri peternakan tersebut, maka emisi gas buang maupun penggunaan bahan bakar fosil dapat di kurangi, sehingga pemanasan global dapat teratasi.

3 komentar:

  1. o...ternyata bisa ya aku baru tau malah, ok terimaksih infonya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya sama-sama, semoga bisa menambah wawasan anda. :)

      Hapus
  2. lalu, bagaimana tanggapan kalian mengenai hal tersebut? sedangkan disisi lain, sebagian masyarakat indonesia lebih banyak mengkonsumsi daging dan parahnya mereka lebih senang mengkonsumsi daging impor daripada ekspor. nah, gimana dengan kalian yang berkutik dibidang peternakan? makasih haha

    BalasHapus